Minggu, 04 Desember 2011

CELEBRAL PALSY


Setiap keluarga mendambakan keturunan yang dikandung sehat, lahir selamat dan sempurna, namun tidak semua pasangan memiliki keberuntungan yang sama. Sebagian anak yang mempunyai kelainan yang berakibatkan anak tersebut tidak dapat berkembang sebagaimana pada umumnya.
Kelainan tersebut dinamakan celebral palsy yang biasa disingkat CP. Dalam bahasa Indonesia disebut palsi selebral.
CP merupakan suatu terminologi payung untuk mendiskripsi adanya kelainan sel-sel motorik pada otak yang belum selesai masa pertumbuhannya, bersifat kronik, dan tidak progresif.
CP sering dikacaukan dengan retardasi mental. Meski sama-sama dengan kelainan otak namun keduanya berbeda. Retardasi mental berhubungan dengan fungsi otak untuk belajar dan kemampuan untuk mengerti, sedangkan CP berhubungan dengan fungsi motorik. CP tidak sepenuhnya gangguan motorik tetapi juga sebagian sensorik sehingga sering disebut sensorikmotor disaster. CP dan retardasi mental bisa terjadi persamaan.
Ciri-ciri menderita CP bermacam-macam, tergantung bagian  di luar jaringan otak yang mengalami kerusakan.
  1. Terjadi kelumpuhan, bisa hanya satu anggota badan, dapat semuanya. Kelumpuhan ada tipe lemas atau tipe kaku. Yang terbanyak adalah tipe kaku.
  2. Timbul gerakan tidak beraturan. Terjadi karena gangguan perkembangan mental, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, dan gangguan bicara.
CP dikategorikan sebagai berikut:
  1. Ringan
Penderita masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Sedikit membutuhkan bantuan khusus.
  1. Sedang
Aktivitas terbatas, penderita membutuhkan bermacam-macam bantuan. Sebaiknya ikut sekolah pendidikan khusus agar dapat mengurus dirinya sendiri, dapat bergerak, dan berbicara
  1. Berat
Penderita ini sama sekali tidak dapat melakukan aktivitas fisik secara normal dan sangat membutuhkan pertolongan orang lain.
Perlu diketahui, tidak semua CP mengalami retardasi mental. Hasil survei, 25% CP berinteligensi rata-rata atas normal, dan 30% di bawah IQ 70.

Penyebab
80% terjadi CP karena faktor sebelum kelahiran. 6-7% disebabkan pasca kelahiran.
Penyebab pada masa pranetal (sebelum lahir), misalnya:
  1. Terjadinya mal farmasi janin
  2. Infeksi janin
  3. Terpapar radiasi
  4. Keracunan kehamilan
  5. Dll
Penyebab pada proses kelahiran, misalnya:
  1. Kekurangan oksigen
  2. Pendarahan otak
  3. Trauma kelahiran
  4. Prematur
Penyebab setelah melahirkan, misalnya:
  1. Trauma kepala
  2. Infeksi
  3. Dll

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons